Kisah Danrem 162/WB dan Rombongan Mendaki Puncak Rinjani Saat Cuaca Tidak Bersahabat

    Kisah Danrem 162/WB dan Rombongan Mendaki Puncak Rinjani Saat Cuaca Tidak Bersahabat

    Lombok Timur NTB - Mendaki gunung saat cuaca kurang bersahabat tentu penuh resiko dan tidak banyak yang melakukannya. 

    Lain halnya dengan Perjalanan Rombongan Danrem 162/WB bersama Para Pejabat setingkat Kasi, Dandim, Pasi dan Prajurit pada hari Jum'at 12/8 lalu melangsungkan Pendakian Puncak Gunung Rinjani berjalan sukses sesuai harapan. 

    Disepanjang jalur Pendakian, rombongan kerap disapa hangat oleh para pecinta Rinjani mancanegara dan lokal dari luar NTB  yang akan melaksanakan pendakian  maupun yang juga akan turun. 

    Menurut Kapenrem 162/WB Mayor Asep Okinawa, bahwa kegiatan pendakian ini dilaksanakan sebagai sebuah tradisi dari keluarga besar korem 162/WB baik perwira maupun jajaran lain. 

    Diketinggian 3726 MPDL terdapat TUGU TRISULA RINJANI yang dibangun puluhan tahun silam, dimana jajaran Perwira Korem yang menjabat menetapkannya sebagai sebuah tradisi untuk melakukan Penancapan Bendera Korem 162/WB. 

    Tahun ini bertepatan dengan Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia yang ke 77, Pejabat Baru yaitu Danrem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aries Nurcahyo, Kasrem Kol. Inf. Lalu Habiburahman, Dandim Mataram, Letkol Arh. Arif Rahman, Dandim Lombok Tengah Letkol int. Putu Tqngkas, para Kasi, para Pasi dan pranurit yang jumlahnya sekitar 80 Personil ikut serta melaksanakan Tradisi yang dimaksud. 

    Rombongan menempuh perjalanan sekitar 10 jam untuk mencapai pos Pelawangan Lima yang merupakan Pos Terakhir yang paling dekat dengan Puncak Rinjani yang telah ditetapkan untuk menancapkan Bendera Korem 162/WB secara Simbolik. 

    "Kami tiba dipelawangan Lima sekitar pukul 18.00 Wita, kemudian menyiapkan perlengakapan seperti Dapur dan tenda sebagai tempat beristitahat sementara melanjutkan perjalanan kepuncak." jelas Asep Okinawa yang juga menjabat sebagai Pasi Intel Korem 162/WB. 

    Perjalanan untuk mencapai Puncak Pelawangan Lima dilalui dengan sukses dalam cuaca yang sangat mendukung. 

    Namun Tantangan untuk menguji adrenalin justru ketika selesai membangun dapur dan tenda peristirahatan di Pos Pelawangan Lima dimana Kondisi Cuaca mulai berubah drastis. 

    Sesuai perintah pimpinan, disepakati dari pos Pelawangan Lima setelah sedikit beristirahat, dilanjutkan dengan persiapan  kegiatan Akhir yaitu mendaki puncak tertinggi Gunung Rinjani Yang dikenal sebagai Destinasi kebanggaan NTB yang dikenal hingga kemanca Negara. 

    Pukul 00.00 Wita, dengan suhu udara sekitar ±2°C disertai Kabut tebal dan hujan dengan petir yang cukup beresiko, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Puncak Rinjani setelah semua persiapan rampung. 

    Rombongan mencapai puncak sekitar pukul 03.00 Dini Hari dan Sukses menancapkan Bendera merah putih dan Duplikasi Tunggul Korem Kebanggaan Korem 162/WB di puncak Rinjani sesuai Harapan. 

    Dipimpin Langsung Oleh Brigjen TNI Sudarwo Aries Nurcahyo Penancapan Simbol Kebanggaan Berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan. 

    Dari puncak Rinjani, Danrem berpesan kepada segenap Perwira  dan Prajurit Jajarannya agar tetap menghargai jasa para pendahulu dengan tatap terus memupuk tradisi yang dilaksanakan ini sebagai wujud terjalinnya kekompakan ditubuh keluarga besar Korem 162/WB, dan kebanggaan NTB. 

    Melalui tantangan Medan yang berat disertai cuaca yang kurang bersahabat, akhirnya rombongan Danrem 162/WB, akhirnya mampu menerobos jalur turun dan tiba di Pos Pelawangan Lima Kembali dengan selamat.(Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Korem 162/WB Terjunkan 35 Tim dalam Turnamen...

    Artikel Berikutnya

    Rakerda PKC PMII Bali-Nusra dirangkai Pelantikan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan

    Ikuti Kami